Lukisan: ALfred Sisley, BORDS DU LOING À SAINT-MAMMÈS, 1885
Kenyataannya, karena Tuhan pada saat yang sama adalah yang paling adil, dan paling lembut dari segala raja, dan karena ia hanya menuntut niat baik kepada subyek-subyeknya, selama tulus dan sungguh-sungguh, maka mereka tidak bisa berharap kondisi yang lebih baik. Untuk membuat mereka sungguh bahagia, Tuhan hanya meminta agar mereka mencintainya [1]
Persoalan dan perdebatan tentang eksistensi Tuhan merupakan suatu garis kontinuitas yang mengalir menuju ke keseluruhan sejarah filsafat Ketuhanan terutama Teodicea. Continue reading “Pembuktian Eksistensi Tuhan Oleh G.W Leibniz”