Substansi-Aksiden

 

Lukisan Fritz Thaulow, The River

Ada itu indah, baik dan menawan karena substansi dan aksiden-aksidennya

Ada sebagai ens commune (ada ciptaan) memiliki substansi-aksiden yang mana kedua prinsip tersebut tersatukan dan saling melengkapi ada. Maka, substansi-aksiden membangun cara mengada yang paling fundamental dari ada ens commune karena substansi-aksiden adalah struktur ada. Continue reading “Substansi-Aksiden”

Ada Real dan Ada Akal Budi (Ens Rationis)

 

Lukisan Luigi Chialiva, Young Boy Tending Geese 

“Realitas dan akal budi menunjukan kekayaan dan kebenaran  realitas”

 

Ada real (Ens reale)

 Wilayah metafisika mencakup ada real (ens reale) yang meliputi yang aktual dan yang mungkin yaitu itu yang real dan mengada dan itu yang dapat atau mampu mengada. Continue reading “Ada Real dan Ada Akal Budi (Ens Rationis)”

Prinsip Metafisika

 

Lukisan Vincent Van Gogh, Still Life: Pink Roses In A Vase, 1890

“Metafisika adalah usaha akal budi untuk bangkit berdiri melampaui akal budi itu sendri”

Thomas Carcyle

Ada selalu sesuatu (aliquid) dan adalah satu (unum) serta memiliki arti dan esensi yang dapat diketahui. Ada bukanlah non ada. Maka, ada dengan segala aktivitas dan atributnya melahirkan prinsip pertama Metafisika:

  1. Prinsip identitas

Prinsip identitas mengatakan bahwa setiap ada adalah dirinya sendiri atau ada adalah determinasi; yang ada adalah ada, yang tidak ada adalah tidak ada. Maka setiap ada memiliki suatu natura determinatif yang membangun ada sebagaimana adanya. Continue reading “Prinsip Metafisika”

Analogi Ada

Lukisan Henry Mattise, Vas Of Amaryllis, 1942

                                                                                                                                 

                               Analogia entis: poin di mana yang terbatas, ada ciptaan bangkit berdiri oleh karena yang tak terbatas, di mana misteri yang tak terselami diungkapkan di dalam bahasa ciptaan

 

Ada adalah analog

Ada adalah suatu analogi karena ada adalah transendental. Ada dikatakan suatu transendental karena ada menyatakan segala hal[1] yang dipredikatkan (dikategorikan) dan diekspresikan[2]. Continue reading “Analogi Ada”

Keindahan

Lukisan John Constable,Judge's Walk, Hampstead, 1820

                                                                                       

                                          Kemanusiaan dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan, dapat hidup tanpa roti, tetapi kiranya tidak pernah dapat hidup tanpa  keindahan karena tanpa keindahan tidak ada motivasi untuk hidup di dunia. Semua rahasia ada di sini, segala sejarah terbaring di sini”.

                                                                                                                                                          Dostoievsky Continue reading “Keindahan”

Kategori Ada

 

Lukisan Mary Irwin, Victorian Teapot and Pansies, 1996

      

Ada dengan kategorinya membuat akal budi dan jiwa menyelami makna dirinya untuk mengkontemplasikannya dalam terang ilahi

 

Ada haruslah diartikan dan dimaknai. Sebagai usaha untuk memaknai dan mengartikan sekaligus mengklasifikasikan ada muncullah kelas-kelas ada yang disebut dengan kategori[1]. Continue reading “Kategori Ada”